7 Kondisi dari Air Liur yang Dapat Mendeteksi Penyakit

Severitorres – Selain memperlancar proses pencernaan, apakah dokter juga bisa mendeteksi penyakit dari air liur? Menurut banyak penelitian, kanker dan penyakit serius lainnya dapat meninggalkan jejak kehadirannya di air liur seseorang. Bagaimana cara mendeteksi penyakit dari air liur?

 

Mendeteksi penyakit dari air liur.

Air liur atau air liur memiliki banyak manfaat, terutama untuk organ mulut. Air liur membantu menjaga kesehatan gusi, mencegah kerusakan gigi, membersihkan partikel makanan, dan memberikan penangkal untuk mencegah kerusakan gigi atau infeksi lainnya.

 

Selain itu, air liur juga merupakan cermin kesehatan tubuh. Perubahan air liur bisa menjadi pertanda adanya masalah kesehatan. Berikut beberapa kondisi air liur yang bisa mendeteksi penyakit.

 

  1. Tebal atau berserabut

Konsistensi air liur Anda yang kental, kental, atau berserabut menunjukkan bahwa Anda mungkin mengalami kesulitan memproduksi air liur. Hal ini terjadi karena konsumsi obat atau kondisi medis tertentu, seperti alergi, nyeri, sialolitiasis (penyumbatan kelenjar ludah oleh batu kalsium), usia, atau lainnya.

 

Berbagai faktor tersebut dapat mengubah jumlah air liur yang masuk dan keluar dari kelenjar ludah. Jika tidak diobati, kondisi ini dapat menyebabkan gigi berlubang, penyakit gusi, dan infeksi jamur mulut.

 

  1. Kabur sedikit

Deteksi mulut kering juga dapat dilihat dari produksi air liur yang tidak mencukupi. Mulut kering atau xerostomia dikaitkan dengan penyakit kelenjar ludah, pengobatan radioterapi leher, tetapi dapat terjadi ketika Anda gugup, marah, atau stres.

 

Untuk meningkatkan produksi air liur, Anda dapat meningkatkan asupan air atau mengunyah permen karet. Namun, jika produksi air liur terus tidak berubah, Anda harus berkonsultasi dengan dokter.

 

Dalam jangka panjang, kondisi ini dapat menyebabkan kesulitan mencicipi, mengunyah, menelan, dan bahkan berbicara.

 

  1. Terlalu banyak air liur

Air liur juga dapat mendeteksi kehamilan. Wanita hamil mungkin mengalami air liur yang berlebihan, karena perubahan hormonal atau efek samping dari mual.

 

Kondisi ini tidak perlu dikhawatirkan, karena produksi air liur yang berlebihan hanya akan membuat Anda lebih sering meludah atau berhati-hati saat berbicara agar tidak ada air liur yang keluar saat berbicara.

https://www.minamidiamondring.com/2293/cara-menghilangkan-kerak-gigi-secara-alami-dan-cepat.html

 

  1. Air liur terlalu asam

Air liur yang rasanya asam memungkinkan bakteri berkembang biak di sudut dan celah gigi Anda. Air liur yang asam juga dapat mengikis gigi dan menyebabkan gigi berlubang. Makan makanan yang kaya arginin, seperti daging merah atau unggas, bisa mengurangi keasaman air liur.

 

  1. Air liur rasa pahit atau asam

Selain itu, air liur juga dapat membantu mendeteksi penyakit lambung. Perubahan ini biasanya cukup terlihat sehingga orang yang mengalaminya menyadari gejalanya.

 

Air liur yang pahit atau asam dapat menunjukkan bahwa Anda memiliki masalah perut atau refluks asam. Gejala lain dari sakit perut adalah mulas, mual, atau bau mulut.

 

  1. air liur pucat

Jika air liur Anda berwarna pucat, Anda mungkin menderita anemia defisiensi besi. Tanpa asupan zat besi yang cukup, tubuh Anda tidak dapat memproduksi hemoglobin, pigmen dalam sel darah merah yang memberi warna merah muda yang indah pada lidah Anda.

 

Untuk mendapatkan zat besi, Anda bisa makan sayur, daging, seafood, dan kacang-kacangan. Jumlah zat besi yang cukup juga dapat memberi Anda energi dan membantu mendukung sistem kekebalan Anda.

 

  1. Warnanya putih dan rapuh.

Jamur Candida albicans dapat menyebabkan infeksi jamur di mulut. Deteksi penyakit ini dapat dilihat pada air liur yang berwarna putih dan menggumpal.

 

Meskipun infeksi jamur mulut jarang terjadi pada orang dewasa yang sehat, penderita diabetes mungkin sangat rentan karena gula dalam air liur mereka dapat menyebabkan jamur tumbuh. Dokter Anda mungkin meresepkan obat antijamur untuk membilas mulut Anda dan membersihkan infeksi.