Severitorres – Musik merupakan salah satu seni yang digandrungi oleh masyarakat. Bidang seni ini juga memiliki berbagai jenis cara yang berbeda-beda yang terus berkembang di tengah-tengah masyarakat. Salah satunya adalah musik acapella. Meskipun jenis seni musik ini cukup dikenal, namun perlu kita ketahui latar belakang dan bagaimana musik acapella terus berkembang hingga sekarang.
Definisi Musik Acapella
Musik acapella berasal dari kata Italia “A capella”, yang dapat dijelaskan sebagai pertunjukan seni musik yang tidak melibatkan penggunaan instrumen. Musik acapella tetaplah musik, tetapi perbedaannya adalah musik acapella menggunakan suara yang berbeda yang dihasilkan oleh penyanyi sendiri menggunakan mulutnya dan mengedipkan jarinya.
Musik acapella adalah jenis musik yang biasanya dibawakan secara berkelompok atau solo tanpa iringan musik. Siapapun yang memainkan acapella memainkan semacam suara yang menyerupai alat musik, dan suara yang dihasilkan oleh orang itu keluar dari mulut, baik ritme, bass, drum, perkusi, suara solo, antara lain. Acapella sendiri bisa dibilang unik, karena suara yang dihasilkan setiap orang pasti berbeda-beda. Dengar musik acapella di mp3 juice.
Dalam bahasa Indonesia, musik acapella sendiri bisa disebut akapella. Keunikan lain dari musik acapella terletak pada teknik menyanyinya sehingga dapat menghasilkan melodi yang indah. Musik acapella dikenal berkembang menjadi musik religi yang bersumber dari ajaran Kristen.
Sejarah musik Acapella
Awalnya, musik acapella sering dimainkan oleh para pendatang dari benua Afrika, yang sering dinyanyikan di pesta-pesta suku-suku pedesaan. Kondisi ekonomi yang sulit menghalangi mereka untuk membeli alat musik. Kondisi ini tidak menjadi batasan, namun karena keterbatasan yang ada akhirnya membuat mereka memutuskan untuk menirukan suara alat musik yang biasa digunakan oleh paduan suara bule di gereja.
Musik acapella juga berkembang dan perlahan-lahan beredar di seluruh dunia, termasuk dataran Eropa. Namun, pada saat itu, orang kulit putih mengira bahwa musik acapella hanyalah nyanyian vokal tanpa menggunakan alat musik. Sedangkan bagi orang Afrika, acapella sendiri merupakan teknik membelah suara (sopran, alto, tenor dan bass) selain meniru suara alat musik.
Musik acapella pertama kali muncul di Italia sekitar abad ke-15. Pada pertengahan tahun 1600-an, musik ini awalnya digunakan untuk mengkarakterisasi karya yang sudah dibuat dalam bentuk polifoni Renaissance. Saat itu, musik acapella banyak dipentaskan di gereja-gereja. Jenis musik ini baru populer di masyarakat pada awal abad ke-20 dengan munculnya kelompok vokal yang menamakan diri mereka “kuartet barbershop”. Kelompok-kelompok ini menyanyikan harmoni empat suara yang indah dan sering mengenakan setelan yang serasi dengan penampilan mereka, yang menjadi tren sekitar tahun 1930-an.
Dalam perkembangannya, pada tahun 1960-an dan 1970-an, muncul beberapa grup musik seperti The Persuasion dan The Manhattan Transfer. Kedua band ini banyak memainkan lagu-lagu pop dengan gaya acapella. Sejak itu, beberapa artis terkenal mulai memainkan musik akapela, yang membuat kecintaan pada gaya ini tetap hidup. Salah satu lagu pop acapella yang paling populer adalah The Nylons’ The Lion Sleeps Tonight (1981). Meski sudah cukup tua, lagu ini masih menjadi favorit hingga saat ini.
Di Indonesia sendiri, musik acapella tidak mendapat perhatian serius sejak awal perkembangannya. Hal ini dikarenakan jenis musik ini terkesan membingungkan dan tidak harmonis, serta tidak banyak penyanyi yang dapat menirukan suara alat musik tersebut. Namun saat ini, musik acapella dapat diterima oleh hampir semua kalangan. Seiring berjalannya waktu, musik acapella semakin kreatif dan modern, dengan lagu-lagu mulai dari keroncong, jazz hingga dangdut. Dengar musik acapella di stafaband.