Memahami Konsep Fitrah: Penyelarasan Hidup dengan Alam Semesta dalam Islam

Fitrah adalah salah satu konsep fundamental dalam Islam yang mengacu pada kodrat atau fitrah alami setiap manusia. Konsep ini memiliki kedalaman filosofis yang dalam dan mencakup pemahaman tentang hubungan antara manusia dengan alam semesta. Dalam tulisan ini, kita akan menggali lebih dalam tentang konsep fitrah dalam Islam dan bagaimana konsep ini menyelaraskan hidup manusia dengan alam semesta.

Apa Itu Fitrah dalam Islam?

Fitrah dalam Islam merujuk pada keadaan alami atau kodrat manusia yang fitri dan murni. Konsep ini diyakini sebagai ciptaan Allah SWT yang ditanamkan pada setiap manusia sejak awal keberadaannya. Fitrah mencakup kesadaran moral, rasa spiritualitas, dan naluri untuk mencari kebenaran dan koneksi dengan Sang Pencipta.

Al-Qur’an menjelaskan fitrah dalam beberapa ayat, di antaranya adalah dalam Surah Ar-Rum ayat 30:

“Maka hadapkanlah wajahmu dengan lurus kepada agama (Islam); itulah fitrah Allah yang telah menciptakan manusia menurut fitrah itu. Tidak ada perubahan pada fitrah Allah. (Itulah) agama yang lurus, tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui.” (QS. Ar-Rum: 30)

Dari ayat ini, kita memahami bahwa fitrah manusia adalah ciptaan Allah yang tidak berubah dan bahwa Islam merupakan agama yang sesuai dengan fitrah tersebut.

Hubungan Fitrah dengan Alam Semesta

Alam semesta merupakan ciptaan Allah SWT yang memiliki keteraturan dan keindahan tersendiri. Manusia sebagai bagian dari alam semesta juga diberikan fitrah yang sejalan dengan keteraturan tersebut. Dalam Islam, manusia diajarkan untuk hidup sejalan dengan alam semesta, menjaganya, dan memanfaatkannya dengan bijaksana.

Contoh konkret dari penyelarasan hidup manusia dengan alam semesta dapat ditemukan dalam ajaran-ajaran Islam tentang lingkungan dan keberlanjutan. Islam mendorong umatnya untuk menjadi khalifah fil ardh (pemelihara bumi) yang bertanggung jawab atas kelestarian alam. Hal ini tercermin dalam banyak hadis Nabi Muhammad SAW yang menekankan pentingnya menjaga lingkungan, seperti hadis berikut:

“Janganlah kamu membuang air kencing di tempat yang berdiri mandi, kemudian kamu mandi di situ.” (HR. Muslim)

Hadis ini menunjukkan larangan untuk membuang air kencing di tempat mandi, yang menunjukkan kepedulian Islam terhadap kebersihan lingkungan dan kesehatan manusia.

Penyelarasan Hidup dengan Fitrah

Untuk hidup secara harmonis dengan alam semesta, manusia perlu menyelaraskan hidupnya dengan fitrah yang telah diberikan oleh Allah SWT. Ini melibatkan pemahaman dan pengamalan nilai-nilai moral, spiritual, dan etika yang tercermin dalam fitrah tersebut.

Salah satu contoh penyelarasan hidup dengan fitrah adalah praktik ibadah dalam Islam. Ibadah merupakan bagian integral dari kehidupan seorang Muslim dan merupakan cara untuk memperkuat koneksi spiritual dengan Sang Pencipta. Dengan menjalankan ibadah secara konsisten sesuai ajaran Islam, seorang Muslim dapat memelihara fitrah spiritualnya dan hidup sesuai dengan kehendak Allah SWT.

Selain itu, menjaga kesucian diri dan menjauhi perbuatan dosa juga merupakan bagian dari penyelarasan hidup dengan fitrah. Dalam Islam, terdapat larangan terhadap perbuatan-perbuatan yang merusak fitrah manusia, seperti konsumsi alkohol, berzina, dan merugikan orang lain.

Kesimpulan

Memahami konsep fitrah dalam Islam membawa kita pada pemahaman yang lebih dalam tentang kodrat manusia dan hubungannya dengan alam semesta. Fitrah merupakan anugerah dari Allah SWT yang mengarahkan manusia untuk hidup sesuai dengan kehendak-Nya dan menjaga keseimbangan alam.

Dengan menyelaraskan hidup dengan fitrah, manusia dapat menjalani kehidupan yang lebih bermakna, harmonis, dan berdampak positif bagi diri sendiri, masyarakat, dan alam semesta secara keseluruhan.

Referensi:

Portalislam.com