Pengertian Sungai

Severitorres – Indonesia merupakan negara yang sangat kaya akan keberadaan sungai. Ada ribuan sungai yang tersebar di seluruh Indonesia. Namun saat ini sungai-sungai di Indonesia tidak dimanfaatkan dengan baik, banyak juga orang yang merusaknya dengan membuang sampah sembarangan dan menyebabkan banjir. Sumber daya alam yang sangat besar ini harus dimanfaatkan dengan baik.

 

Dengan memahami karakteristik masing-masing sungai maka pemanfaatan sungai akan lebih baik, misalnya: pembangunan waduk, pembangunan pembangkit listrik tenaga air, dll. Karakteristik masing-masing sungai, seperti pola aliran sungai, bentuk aliran sungai, kerapatan sungai, harus dipahami terutama bagi seorang ahli geologi. Tentunya bentuk formasi dan ciri-ciri umum serta karakteristik masing-masing sungai agar pemanfaatannya optimal.

 

definisi sungai

Sungai adalah air tawar yang mengalir dari sumbernya di darat dan mengalir ke laut, danau, atau sungai lain yang lebih besar. Aliran sungai merupakan aliran yang berasal dari 3 jenis limpasan, yaitu limpasan hujan, limpasan anak sungai, dan limpasan air. tanah

 

Sungai merupakan bagian dari siklus hidrologi. Air sungai biasanya terakumulasi dari curah hujan seperti hujan, embun, mata air, limpasan air tanah dan di beberapa negara juga berasal dari pencairan es atau salju. Selain air, sungai juga mengalirkan sedimen dan polutan.

baca dasar teori uji karbohidrat

Sungai terdiri dari beberapa bagian, dimulai dari sumber yang mengalir ke anak sungai. Beberapa anak sungai akan bergabung membentuk sungai utama. Aliran air biasanya mengitari saluran dengan dasar dan tebing di kiri dan kanan. Ujung sungai tempat bertemunya sungai dengan laut disebut muara sungai.

 

pengelolaan sungai

Sungai sering dikendalikan atau dikendalikan untuk membuatnya lebih bermanfaat atau untuk mengurangi dampak negatifnya terhadap aktivitas manusia.

 

Bendung dan bendungan dibangun untuk mengontrol aliran, menyimpan air atau menghasilkan energi.

Tanggul dibuat untuk mencegah sungai mengalir di luar dataran banjir.

Kanal dibuat untuk menghubungkan sungai untuk transfer air dan navigasi.

Badan air dapat dimodifikasi untuk meningkatkan navigasi atau diluruskan untuk meningkatkan aliran rata-rata.

Pengelolaan sungai adalah kegiatan yang berkelanjutan, karena sungai cenderung mereproduksi perubahan buatan manusia. Kanal yang dikeruk akan menjadi dangkal, mekanisme pemblokiran akan memburuk seiring waktu, dan kemungkinan besar tanggul dan bendungan akan menyebabkan infiltrasi runtuh atau gagal.

 

Manfaat yang diperoleh dari pengelolaan sungai seringkali “setara” dengan biaya sosial dan ekonomi yang dikeluarkan untuk mengurangi dampak negatif dari pengelolaan yang bersangkutan. Misalnya, di beberapa bagian negara berkembang, sungai telah dibatasi kanal sehingga dataran banjir bebas dapat berkembang.

 

Banjir dapat menggenangi model pembangunan berbiaya tinggi, seringkali menelan korban. Banyak sungai semakin dikembangkan sebagai sarana untuk konservasi habitat, karena sungai penting bagi banyak tanaman air, ikan yang bermigrasi dan menetap, kolam, burung, dan beberapa mamalia.

 

Hasil proses sungai

Di bawah ini adalah beberapa hasil dari proses sungai, terdiri dari:

 

1) delta

 

Delta terbentuk di muara sungai, di mana sungai bertemu dengan laut. Ketika sungai mengalir di dekat laut, arus melemah di bawah pengaruh gelombang laut, sehingga material yang dibawa oleh sungai mengendap di tempat ini dan membentuk delta.

 

Delta yang berkembang luas dapat menyatu dengan daratan untuk meningkatkan permukaan tanah. Dilihat dari bentuk fisiknya, terdapat berbagai bentuk delta, yaitu delta kaki burung, delta busur segitiga (kipas) dan delta kapak.

 

2) Kipas Aluvial

 

Aspek ini terbentuk di kaki gunung, di tempat ini terjadi perubahan kemiringan dari gunung menjadi dataran, kemudian energi pengangkut (air) melemah dan material hasil erosi akhirnya mengendap. Material yang diendapkan adalah banjir yang berharga, umumnya terbentuk di antara lembah yang curam dan sempit.

 

3) Tanggul alam

 

Tanggul alam terbentuk pada saat terjadi banjir, akibatnya material air sungai meluap di kedua sisi sungai. Saat banjir surut, material mengendap di kedua tepi sungai dan berangsur-angsur tumbuh menyerupai tanggul.

 

4) Dataran Aluvial

 

Dataran banjir adalah dataran di sebelah kiri dan kanan sungai yang terbentuk dari material hasil pengendapan aliran sungai. Saat banjir tiba, air meluap ke kanan dan kiri dasar sungai. Luapan ini membawa material sedimen yang selanjutnya diendapkan ke kanan dan kiri sungai. Proses ini memakan waktu lama, hingga terbentuk dataran banjir.

 

5) berkelok-kelok

 

Meander adalah salah satu bentuk khas sungai. Sungai yang berkelok-kelok terbentuk karena adanya pengendapan. Meskipun sungai ini sebagian besar berada di tengah suatu cekungan, bahkan ketika mendekati hilir, proses pembentukannya dimulai di hulu. Kecilnya volume air di hulu menyebabkan terbentuknya sedikit energi. Karena itu, sungai akan mencari cara termudah, yaitu material batu yang tidak tahan.

 

Di bagian tengah, debit air mulai berkurang karena relief yang datar. Di sinilah formasi oxbow mulai memanifestasikan dirinya. Proses berkelok-kelok terjadi di bantaran sungai, baik di dalam maupun di luar fisura sungai. Pada bagian sungai yang alirannya deras akan terjadi erosi, pada bagian sungai yang alirannya lambat akan terjadi endapan. Meander terbentuk dari proses yang terus menerus ini.